Container house adalah rumah yang terbuat dari peti kemas atau kontainer yang dimodifikasi menjadi hunian. Kontainer adalah kotak besar yang terbuat dari baja yang digunakan untuk mengangkut barang di seluruh dunia. Kontainer memiliki ukuran yang standar, yaitu 20 kaki (6 meter) dan 40 kaki (12 meter).
Rumah kontainer memiliki beberapa kelebihan dibandingkan rumah konvensional, antara lain:
- Biaya yang lebih murah. Biaya pembangunan rumah kontainer umumnya lebih murah daripada rumah konvensional. Hal ini karena harga kontainer bekas relatif terjangkau.
- Waktu pembangunan yang lebih cepat. Pembangunan rumah kontainer umumnya lebih cepat daripada rumah konvensional. Hal ini karena kontainer sudah memiliki struktur yang kuat dan tidak perlu dibangun dari awal.
- Dapat dibangun di mana saja. Rumah kontainer dapat dibangun di mana saja, bahkan di lahan yang kecil atau sulit dijangkau.
Selain kelebihan, rumah kontainer juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Kontainer memiliki ukuran yang standar. Hal ini dapat membatasi desain rumah kontainer.
- Kontainer dapat menjadi panas di musim panas dan dingin di musim dingin. Hal ini perlu diatasi dengan menambahkan sistem ventilasi dan pemanas yang memadai.
- Kontainer dapat menjadi bising. Hal ini perlu diatasi dengan menambahkan insulasi suara.
Proses pembangunan rumah kontainer
Proses pembangunan rumah kontainer umumnya terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
- Pemesanan kontainer. Kontainer dapat dipesan secara langsung dari perusahaan pelayaran atau dari vendor kontainer bekas.
- Modifikasi kontainer. Kontainer perlu dimodifikasi agar dapat digunakan sebagai hunian. Modifikasi ini meliputi pembongkaran dinding, pemasangan jendela dan pintu, serta penambahan instalasi listrik dan air.
- Pemasangan kontainer. Kontainer yang telah dimodifikasi kemudian dipasang menjadi satu bangunan.
- Penyelesaian akhir. Bangunan rumah kontainer kemudian diberikan finishing agar terlihat lebih menarik.